Salam

Apa kabar Ayah Bunda? semoga sehat dan bahagia selalu. Bagaimana nih, hari-hari Ayah Bunda bersama Anak? Kami ingin mendengar perkembangan anak-anak  selama belajar di rumah. Semoga komunikasi kita selalu terjalin ya Ayah Bunda! Nah, untuk mengisi akhir pekan Ayah Bunda bersama anak-anak di rumah, kami kirimkan newsletter edisi 11 September 2020.

Batita Sekolah? Iya Nggak, Sih?

Ayah Bunda, terima kasih sudah menjalin silaturahmi yang hangat bersama Kelompok Bermain Tetum Bunaya. Kami senang dapat menyapa Ayah Bunda melalui newsletter mingguan ini. Semoga newsletter ini dapat mengiringi perjalanan Ayah Bunda bersama anak-anak di rumah.

Sebelum masa pandemi tiba, kami merasakan semangat Ayah Bunda mendaftarkan anak-anak di Kelompok Bermain. Kita bersama-sama saling mengenal melalui program “Menjadi Orang Tua yang Bertumbuh” sebelum sama-sama memutuskan menjadi mitra dalam pengembangan anak. Kami sangat mengapresiasi pilihan Ayah Bunda memutuskan menyekolahkan anak di usia batita. Lain hal ketika di situasi saat pandemi ini, Ayah Bunda memilih anak belajar di rumah, merupakan cara kita menjaga kesehatan dan keselamatan bersama.

Pilihan orang tua menyekolahkan anak di usia batita bukan sebuah keputusan singkat atau tanpa tujuan.  Kami yakin Ayah Bunda memilih Kelompok Bermain Tetum Bunaya karena ada sebuah tujuan atau cara yang sama dalam mendampingi anak. Hal ini tentunya memudahkan Ayah Bunda untuk menerapkan pendekatan yang selama ini kami jalani bersama anak-anak di kelas Kelompok Bermain.

Kami meyakini Ayah Bunda memasukan anak di Kelompok Bermain bukan untuk menjadi anak terlihat lebih pintar dibandingkan dengan tidak bersekolah di Kelompok Bermain. Melainkan merangsang tumbuh kembang anak, memberi ruang ekplorasi dan menyiapkan anak untuk memasuki jenjang pendidikan selanjutnya.

Lalu apa perbedaan menyekolahkan anak di Kelompok Bermain dengan tidak sama sekali. Bukan sekolah atau tidak, sudut pandang orang tua yang menentukan arah stimulasi yang tepat. Bagi kami Ayah Bunda yang mengirimkan anak nya ke Kelompok Bermain adalah orang tua yang menghormati dan menghargai anak.

Kami meyakini setiap anak yang dilahirkan memiliki potensi yang luar biasa, potensi tersebut hanya bisa berkembang jika orang dewasa memberikan stimulasi yang tepat di usia yang sedini mungkin. Ini yang membuat Kelompok Bermain Tetum Bunaya ada di antara anak-anak dan para orang tua. Sebagai mitra orang tua, kami hadir sebagai wadah atau ruang untuk anak-anak mengembangkan potensinya.

Kami meyakini setiap anak yang dilahirkan memiliki potensi yang luar biasa,

Salah satu cara kami mengembangkan potensi anak adalah dengan menghargai mereka. Kami percaya bahwa anak yang diperlakukan dengan hormat serta didorong untuk mencoba keterampilan baru, lebih siap belajar untuk melakukan hal hal bagi dirinya sendiri. Kelompok Bermain Tetum Bunaya meyakini bahwa anak yang merasa dihormati dan cakap secara emosi akan lebih berkembang dari pada anak yang hanya disayang dan dimanja.

Menurut kami keberhasilan anak terkait langsung dengan tingkat kepercayaan diri anak, bahwa mereka adalah manusia yang mampu dan mandiri. Kami mengajarkan anak-anak cara makan yang benar, membawa benda, menyendok makanan, menuang air, dan mengembalikan peralatan makan pada tempatnya. Selain itu, latihan aktivitas sehari-hari juga menjadi dasar kemandirian anak-anak. Salah satu contoh nya kami mengajarkan berjalan pelan, duduk bersila, membuka dan menutup kancing dan kegiatan keseharian lainnya. Kegiatan tersebut dapat mengembangkan tingkat kemandirian, anak-anak membentuk pola kebiasaan yang baik, disiplin diri, dan rasa tanggung jawab sepanjang kehidupan.

Ciri khas kelas Kelompok Bermain Tetum Bunaya terlihat rapi dan teratur. Hal tersebut sangat disukai anak-anak. Namun bukan berarti kaku dan penuh aturan. Kami memberi kebebasan belajar di kelas. Selain kegiatan kelompok, anak-anak kami beri kesempatan melakukan kegiatan yang mereka suka, misalnya memilih bermain puzzle, anak yang lain meronce, dan ada yang menuang air. Biasanya setiap anak akan memilih kegiatan yang menarik minat mereka. Setelah berkegiatan mereka akan mengembalikan dan merapikan kembali semua peralatan pada tempat nya.

Hal tersebut dapat dengan mudah kita terapkan di rumah. Jika Ayah Bunda menata ruangan rumah dengan nyaman dan teratur untuk anak, mengizinkan mereka berkreasi dan bermain. Dengan begitu kemandirian mereka akan berkembang.

Catatan Kak Lely, pengajar Kelompok Bermain Tetum Bunaya

Cara Memilih Sekolah Untuk Batita

(Versi 3 Mahmud)

R

Gurunya Ramah

“Ketika saya berkeliling mencari sekolah, saya mendapatkan beragam tipe lembaga pendidikan. Pada akhirnya instink ibu dalam diri saya yang saya pakai. Saya memilih sekolah yang gurunya spontan menyambut anak saya, dan terlihat tulus.” (Ibu E – 31 tahun)

R

Pilihan Anak

“Saya menjajagi beberapa sekolah bersama anak. Ada satu sekolah yang setiap hari dia sebut, mata nya berbinar ketika melewati jalanan dan area sekolah. Ketika ditanya dengan nama sekolah yang bukan pilihannya air mata nya jatuh, dan raut wajah nya murung. Akhir nya kami memutuskan untuk mendaftar pada sekolah pilihan anak.” (Mama L- 24 tahun)

R

Program Sekolah

“Saya memilih sekolah untuk anak yang memiliki banyak program bermain dan stimulasi sesuai tahap perkembangan anak. Saya menghindari sekolah memberikan calistung untuk batita.” (Ibu D, 28 tahun)