Newsletter

Edisi V 02-10-2020

Salam

Keterampilan yang kita kenalkan kepada batita sejak dini salah satunya adalah toilet training.

Dalam newsletter ini Kak Lely (Nurul Laily Al Arsyadhi), pengajar Kelompok Bermain sekaligus Ibu dari Ken yang saat ini bersekolah di Kelas 3 SD Tetum Bunaya akan berbagi cerita tentang pendampingan pengenalan toilet kepada Ken di usia batita.   

Tim Redaksi

 

Mengenalkan Toilet Sejak Bayi

Ken belajar menggunakan toilet ketika ia merasa siap, bukan ketika ada orang dewasa yang melatihnya. Kesiapan menggunakan toilet bukan hanya sekedar menggunakan popok, melainkan sangat bergantung pada kematangan sistem saraf anak, dan juga keinginan untuk berkembang serta merasa mandiri.

Saya sangat menjaga diri agar tidak memiliki ekspektasi apapun terhadap Ken. Hal itu untuk menghindari intervensi saya mempercepat proses Ken mengenal toilet.  Tetapi seperti banyak aspek kehidupan bersama anak, jika kita memahami sesuatu yang sedang berkembang, kita dapat mempersiapkan lingkungan dan memberi dukungan.

Banyak hal berputar di otak dan sistem saraf anak kita yang luar biasa.  Dari sejak lahir hingga usia 18 bulan tentu sistem saraf Ken belum berkembang sempurna. Dari tahap ke tahap ia berkembang  mulai dari mengangkat kepala, kemudian lengan dan tubuh, dan akhirnya sampai pada gerakan kaki. Dari gerakan acak tersebut ia memperoleh kemampuan bergerak sesuai keinginan dan kontrol yang disadarinya.

Ketika kemampuan bergerak Ken semakin berkembang, ia mulai merasa tertarik pada toilet saat berusia kira-kira 1 tahun. Ken suka menyiram toilet dan sering ingin bermain air di dalamnya. Ketika ini terjadi, saya memberinya akses pada permainan yang lebih sesuai yaitu bermain air dengan selang dan bak mandi. Pada masa ini, Ken juga terpukau dengan pipis dan pupnya sendiri. Saya tidak terkejut atau tersinggung menganggap itu hal kotor. Melainkan menjelaskan kepada Ken  “Semua orang pup, ini cara tubuh kita membersihkan sebagian makanan yang telah kita makan.”

Pada usia 15 bulan, Ken tertarik untuk mengenakan pakaian dan melepas pakaian sendiri. Bahkan saat itu ia sering menunjukkan minat untuk memakai pakaian dalam dan mencoba pakaian dalam Papanya. Ini merupakan sinyal bahwa ia mulai tertarik pada penggunaan toilet.

Pada usia 18 bulan, Ken memasuki usia peka karena kini Ia lebih mudah memperoleh kontrol terhadap saraf yang semakin berkembang dan terintegrasi. Di usia ini Ken telah memiliki kemampuan fisik dan ketertarikan untuk mengontrol keinginan buang air kecil dan buang air besar. Jika anak di usia ini sudah memakai pakaian dalam bukan popok sekali pakai, tentu mereka akan memperoleh kesadaran akan fungsi tubuh dengan lebih baik.

Semakin bertambah usia, Ken ingin seperti orang dewasa. Ini  terjadi karena sistem sarafnya sudah sangat berkembang. Ia dapat mengenali sensasi fisik dan mengontrol keinginan buang air kecil serta otot-otot kemaluan. Sejak bayi Ken tidak pernah memakai popok sekali pakai, ini sangat membantu ia benar-benar menyadari proses sedang berlangsungnya buang air kecil atau buang air besar. Ken belajar mengenal sensasi saat kandung kemihnya penuh lalu menunjukkan kebanggaan menggunakan toilet seperti orang dewasa.

Pada masa ini, Ken sudah mulai ingin duduk di toilet. Papanya mencontohkan langsung bagaimana cara menggunakan toilet, jika tidak ada Papa, Saya menggunakan boneka besar untuk menunjukkan cara duduk di atas toilet.  Di area toilet juga tersedia handuk kecil, pakaian dalam bersih, dan kain lap. Hal ini untuk bersiap-siap jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, semua peralatan yang dibutuhkan sudah tersedia.

Belajar menggunakan toilet merupakan proses alami yang dimulai ketika Ken ingin tumbuh dewasa dan perkembangan otot nya telah mencapai titik saat ia dapat mengontrol keinginan buang air kecil dan buang air besar. Saya tidak mengajarkan Ken untuk menggunakan toilet, melainkan mendukung saat ia telah siap.

Tip Mengenalkan Toilet

Mendampingi anak mengenalkan toilet dengan menyenangkan. Anak berkembang, Ayah Bunda tentu bahagia!

]
  • Sabar dan memberi dorongan.
  • Persiapkan kamar mandi untuk mendorong kemandirian anak.

 

]
  • Pakaikan celana dalam yang nyaman untuk latihan sepanjang hari.
  • Secara bertahap ajarkan kepada anak cara melepas dan mengenakan pakaian, membersihkan diri.

 

 

]
  • Perlahan jelaskan fungsi-fungsi tubuh.
  • Siapkan handuk kecil, agar jika terjadi kecelakaan kecil anak dapat membersihkan diri
  • Jika terjadi kecelakaan misalnya terpeleset, pahami anak dengan penuh kasih sayang

 

Redaksi

Jl. Timbul IVB/1, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta 12630

081385054568

kbtetum@sekolahtetum.org

Tim Penulis

 

  • Nurul Laily Al Arsyadhi
  • Endah Widyawati
  • Sri Ratna Sugiarti
  • Asenih Arsyad 

 

Edisi Berikutnya

 

Menanamkan Keteraturan

Pada edisi minggu depan kami akan berbagi tentang "Menanamkan Keteraturan".  Bagaimana anak usia batita mengenal sebuah keteraturan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.