Salam
Pada newsletter Edisi X, Kak Lely telah berbagi cerita tentang batita mengenakan pakaian sendiri. Dalam newsletter ini Endah (Endah Widyawati) akan menulis berbagi cerita tentang permainan cilukba.
Tim Redaksi
Ciluuuuk …. Ba
Cilukba adalah kegiatan yang sering kita lakukan bersama batita, bahkan sejak anak kita masihbayi. Kita menutupi wajah dengan tangan atau benda, lalu memunculkan wajah sambil mengatakan, “Ba!” dengan memperbesar suara, membuka mulut sambil tersenyum, dan membulatkan mata. Biasanya bayiatau batita akan merespon dengan tawa.
Pasti Ayah Bunda pernah melakukan hal itu. Menyenangkan, bukan? Bahkan ketika Ayah Bunda kecil, permainan itu dilakukan bersama orang tua. Ya, cilukba adalah permainan yang kita dapatkan secara turun temurun.
Bayi atau anak menyukai cilukba karena mendapatkan bahwa sesuatu yang hilang muncul kembali. Dengan cara itu anak belajar memahami apa yang ada di sekitarnya. Ia paham bahwa sekalipun wajah ayah bundanya tertutup, mereka masih ada di dekatnya.
Permainan cilukba bermanfaat untuk perkembangan kognitif. Bayi/batita belajar bahwa sesuatu yang tidak terlihat bisa tetap ada di sekitarnya. Jean Piaget, psikolog perkembangan dari Swiss, menyebut prinsip ini sebaga object permanence, atau permanensi objek, yaitu kemampuan untuk memahami bahwa sebuah objek masih ada ketika itu tidak bisa lagi dirasakan oleh indra. Ini adalah sarana awal untuk belajar tentang hal abstrak.
Permainan tradisional mempunyai kearifan yang tinggi ya.
Yuk … ciluuuuk …. ba!
Variasi Cilukba
Apa saja yang dilakukan dengan permainan cilukba sesuai perkembangan usia?
Bayi masih Terbaring
Di usia 2-6 bulan ketika masih terbaring, hal paling penting bagi bayi adalah wajah orang tuanya. Lakukan permainan cilukba dengan menutupi wajah Ayah/Bunda dengan tangan. Ia akan tertawa ketika wajah muncul tanpa penutup.
Sudah bisa Duduk
Ketika bayi sudah bisa duduk, ajak bermain cilukba dengan menyembunyikan benda kesayangannya. Dengan kemampuannya meraih, atau merangkak, ia akan mencari benda itu.
Sudah bisa Berjalan
Ajak ia melakukan permainan legendaris sepanjang zaman: petak umpet. Dengan kemampuan melangkah, ia akan gembira mencari ayah/bundanya yang bersembunyi tak jauh darinya.
Redaksi
Jl. Timbul IVB/1, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta 12630
081385054568
kbtetum@sekolahtetum.org
Tim Penulis
- Nurul Laily Al Arsyadhi
- Endah Widyawati
- Sri Ratna Sugiarti
- Asenih Arsyad
Edisi Berikutnya
Menanamkan Keteraturan
Pada edisi minggu depan kami akan berbagi tentang "Menanamkan Keteraturan". Bagaimana anak usia batita mengenal sebuah keteraturan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.