Salam
Keterampilan makan adalah salah satu kemampuan yang perlu dikuasai oleh anak, untuk mendukung kemandirian.
Dalam newsletter ini Kak Lely (Nurul Laily Al Arsyadhi), pengajar Kelompok Bermain akan berbagi cerita tentang proses melatih batita makan sendiri yang terinspirasi dari program makan bersama di Sekolah Tetum Bunaya
Tim Redaksi
Batita Terampil Makan Sendiri
Di Sekolah Tetum Bunaya, anak-anak berlatih makan sendiri sejak usia 2 tahun di Kelas Darat tingkat Kelompok Bermain.
Pada anak usia batita banyak tahapan yang dilalui anak untuk bisa mengantarkan makanan sampai ke dalam mulutnya. Pertama, anak melihat makanan, mengambil makanan dengan tangan, kemudian membawanya sampai ke mulut, menyesuaikan dengan letak mulutnya, membuka mulutnya, mengunyah sampai menelan makanan.
Peralatan makan seperti piring, sendok, garpu, dan gelas yang menggunakan ukuran sebenarnya akan memudahkan proses belajar anak makan sendiri. Selain ukuran, pemilihan bahan peralatan makan juga perlu kita perhatikan. Pengalaman kami di Sekolah Tetum Bunaya, piring kemarik adalah pilihan yang tepat untuk digunakan sebagai peralatan makan.
Ketika membawa piring keramik, anak akan membawa dengan hati-hati, pernghargaannya akan berbeda ketika ia membawa benda plastik. Ini akan membantu keterampilan anak membawa benda. Piring yang terjatuh tentu bukan hal yang kita harapkan, tetapi jika hal tersebut terjadi bahan keramik memiliki pecahan yang cukup besar dan mudah dibersihkan. Begitu juga peralatan lainnya seperti sendok, garpu, dan gelas sebaiknya menggunakan peralatan yang bukan berbahan plastik.
Setelah anak mengenal peralatan makan, alas makan yang memiliki gambar tempat atau skema penempatan peralatan makan dapat menunjukkan pada anak cara menyiapkan peralatan makan. Mereka akan menempatkan piring pada lingkaran piring, meletakkan sendok, garpu pada gambar yang sama, begitu juga gelas akan diletakkan pada lingkaran yang sesuai ukuran.
Ketika anak memulai proses makan, mereka akan mengembangkan kemampuan makan dengan sendok dan garpu, sesungguhnya pada proses ini anak sedang metalih kemampuan motorik halusnya.
Selain mengembangkan banyak kemampuan anak, makan sendiri juga melibatkan banyak perasaan dan kemampuan inderanya. Serta, mengembangkan kemampuan anak untuk bisa mandiri, yang diperlukan untuk kehidupan anak selanjutnya.
Manfaat Batita Makan Sendiri
Ayah Bunda berikut beberapa manfaat batita makan sendiri.
Menyedok Makanan dan Memperkirakan Kebutuhan
Ketika anak makan sendiri, ia akan belajar memperkirakan kebutuhan makanan yang cukup untuk tubuhnya.
Merasakan Berbagai Tekstur
Untuk batita, merasakan berbagai tekstur makanan akan membantu kemampuan mengunyah dan menstimulasi perkembangan bahasa.
Menjalani Tahapan Makan
Anak akan menjalani tahapan makan, mulai dari mengambil makanan, menyendok, menghabiskan makanan, hingga mengembalikan peralatan makan.
Bersyukur
Melalui kegiatan makan, anak belajar bersyukur untuk makanan yang ia dapat.
Redaksi
Jl. Timbul IVB/1, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta 12630
081385054568
kbtetum@sekolahtetum.org
Tim Penulis
- Nurul Laily Al Arsyadhi
- Endah Widyawati
- Sri Ratna Sugiarti
- Asenih Arsyad
Edisi Berikutnya
Menanamkan Keteraturan
Pada edisi minggu depan kami akan berbagi tentang "Menanamkan Keteraturan". Bagaimana anak usia batita mengenal sebuah keteraturan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.