Salam

Ayah Bunda yang saat ini memiliki anak usia batita tentu tidak asing lagi dengan istilah Golden Age atau masa keemasan. Masa ini adalah masa peka belajar anak. Mereka menyerap banyak hal dari lingkungan sekitar bagaikan spon. 

Dalam newsletter ini Kak Lely (Nurul Laily Al Arsyadhi), pengajar Kelompok Bermain akan berbagi cerita tentang masa-masa peka belajar batita yang terinspirasi dari pengamatan dan pendampingan tumbuh kembang anak-anak di Sekolah Tetum Bunaya.

Tim Redaksi

 

Masa-Masa Peka Untuk Belajar

Anak-anak tumbuh mulai dari terbentuknya janin di kandungan Ibu hingga hari-hari berikutnya mencapai pertambahan usia. Pakar tumbuh kembang menyebut pertumbuhan anak-anak di usia 0-5 tahun adalah masa keemasan. Menurut Montessori masa keemasan ini disebut juga masa-masa peka untuk belajar.  Pada masa ini anak-anak mudah menyerap bagaikan spon. Mereka menyentuh tahapan-tahapan ketertarikan serta keingintahuan, di mana mereka tergugah dan terpikat oleh aspek-aspek khusus dari lingkungan mereka.

Pemahaman orang tua dan guru dalam mendampingi proses masa peka belajar anak sangatlah penting. Karena setiap tahapan mewakili sebuah kesempatan, yang jika  kita manfaatkan sebaik-baiknya akan berpengaruh besar pada perkembangan mereka. Setiap masa peka menunjukkan kecerendungan yang membuat anak memiliki karakter tertentu. Misalnya, pada tahun-tahun pertama, anak berada dalam masa peka bahasa. Mereka sangat memperhatikan perkataan orang dewasa yang ada di sekitar, anak-anak memahami cara kita mengucapkannya, dan tanpa kita sadari mereka menuturkan bahasa yang sama dengan dialek yang sama. 

Masa peka merupakan stimulasi khusus yang mendorong anak-anak untuk fokus pada beberapa aspek tertentu dari lingkungan mereka, dari hari ke hari, tanpa lelah atau bosan. Tidak dapat kita pungkiri, awal dan akhir masa peka setiap anak berbeda satu dengan yang lainnya, sehingga kita perlu melihat lebih mendalam dan memberi perhatian secara individu kepada setiap anak. Perlu kita ingat selalu bahwa proses belajar anak pada tahapan awal ini merupakan dasar dari hal-hal yang akan dibangun kemudian.

Pada usia ini 0-5 tahun, anak dapat menguasai ketarampilan baru, atau mengembangkan kemampuan otak tanpa rasa sakit dan hampir tanpa rasa sadar. Namun masa peka ini tidak berlangsung lama. Sekali anak-anak menguasai suatu keterampilan atau menyerap suatu konsep , masa peka ini terlihat seperti menghilang, sehingga jika anak-anak tidak mendapat pengalaman dan stimulasi yang tepat pada saat yang tepat, kesempatan belajar itu akan terlewat. Keterampilan-keterampilan tersebut masih dapat dipelajari, tetapi membutuhkan kerja keras dan latihan bertahun-tahun.

Saat ini kita memiliki anak usia batita, saatnya belajar dengan stimulasi yang tepat pada saat yang tepat, anak-anak belajar hamper tanpa sadar.

4 Langkah memaksimalkan perkembangan anak pada masa peka belajar

Ayah Bunda berikut beberapa manfaat batita makan sendiri.

Belajar sambil bermain

Bermain adalah aktivitas yang anak-anak sukai.Karena saat bermain suasana hati mereka bergembira, otak anak berada dalam kondisi tenang, sehingga dapat menyerap banyak hal dengan baik.

Berkomunikasi

Mengajak ajak berbicara, mendengar cerita, atau memberi kesempatan mereka bercerita baik untuk mengembangkan kemampuan, bahasa, kognitif, dan sosial emosinya.

Menciptakan lingkungan yang positif

Anak-anak menyerap semua yang ada di lingkungan. Memastikan anak berada di lingkungan yang positif perlu kita lakukan untuk menjaga apa yang mereka serap.

Bersekolah

Bersekolah sedini dapat membantu perkembangan sosial emosi, kognitif, dan motorik anak. Ayah Bunda dapat memilih sekolah yang memiliki banyak aktivitas bermain dan program yang menyenangkan.

Redaksi

Jl. Timbul IVB/1, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta 12630

081385054568

kbtetum@sekolahtetum.org

Tim Penulis

 

  • Nurul Laily Al Arsyadhi
  • Endah Widyawati
  • Sri Ratna Sugiarti
  • Asenih Arsyad 

 

Edisi Berikutnya

 

Menanamkan Keteraturan

Pada edisi minggu depan kami akan berbagi tentang "Menanamkan Keteraturan".  Bagaimana anak usia batita mengenal sebuah keteraturan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.