Salam
Pada edisi lalu dibahas tentang …., di edisi ini Endah Widyawati, pendidik, akan berbagi pengalaman tentang menanamkan keteraturan pada Adik Kelompok bermain.
Tim Redaksi
Disiplin Positif di Rumah
“Anak saya udah pinter mbantah. Suka lempar-lempar. Suka lari-lari. Rumah udah pasti berantakan,” kata seorang ibu dari anak berusia dua tahun.
Ayah Bunda juga mengalami hal seperti itu? Tos dulu deh. Selamat datang di Terrible Two Club, kumpulan batita berusia dua tahun dan orang tuanya.
Di usia dua tahun anak mengalami banyak perubahan dalam perkembangannya. Ya kepintarannya, ya kemampuan motoriknya, ya kemampuan sosialnya, ya kemampuan berbahasanya. Karena perubahan yang besar itu ia jadi
Sabar . Nggak bisa diatur, dehMural KB Tetum Bunaya merupakan proyek bersama Sekolah Tetum Bunaya dan Fakultas Seni Rupa Intitut Kesenian Jakarta, Jurusan Seni Murni. Dalam proyek itu dibuat mural di pagar dengan meniru karya yang dibuat Adik di Kelas Laut. Kedua lembaga mempunyai peran berbeda. Sekolah Tetum Bunaya menggarap konsep dan pelaksanaan kegiatan menggambar; pihak IKJ menuangkannya dalam mural.
Prinsip dari pembuatan mural adalah kemurnian karya, karena itu kami mempelajari teori menggambar anak, serta perkembangan kognitif dan motorik anak, terutama batita. Inilah yang kami jadikan patokan:
- Anak usia batita menggambar dalam bentuk coret-coret
- Anak usia batita belum matang dalam menggunakan alat tulis
- Penggunaan media gambar harus non-toxic
Dalam kegiatan itu media gambar yang digunakan adalah
- Kertas gambar yang menyerap air berukuran A5
- Pewarna makanan merah, kuning, biru; walaupun kemudian dibuat jadi empat warna — percampuran kuning dan biru menjadi hijau
Kegiatan menggambar dipimpin oleh guru kelas, sosok yang sudah dikenal Adik. Guru kelas memberi tahu bahwa hari itu mereka menggambar dengan jari, dan Adik boleh menggambar apa saja.
Dalam kegiatan itu guru tidak boleh bertanya ataupun mengomentari gambar Adik.
Penggunaan media dilakukan dalam kelompok berpasangan. Dua Adik duduk berhadapan. Mereka mendapat satu kertas dan menggunakan mangkuk berisi pewarna makanan bersama-sama. Mereka juga menggunakan lap bersama.
Karena media gambar yang pas (berbasis sensori) dan tidak adanya intervensi, anak-anak pun bereksplorasi dengan jari mereka saat menggambar:
- Menggunakan ibu jari
- Menggunakan telunjuk
- Menjatuhkan cat ke kertas
- Menahan jari sehingga warna melebar
Temuan dari Kegiatan Menggambar untuk Mural
Dari kegiatan menggambar untuk mural, ditemukan jenis-jenis goresan sebagai berikut.
Goresan Panjang
Diperoleh dengan menarik jari. Ada Adik yang membuat garis panjang paralel yang menunjukkan adanya pemahaman tentang konsep ruang.
Titik-Titik
Titik-titik menunjukkan adanya eksplorasi penggunaan jari, dengan menempelkan ke kertas, mengangkat, kemudian berpindah ke bidang lain.
Bingkai
Pembuatan bingkai menunjukkan perkembangan konsep bidang. Pembuat gambar mengenal dasar geometri.
Wajah
Bila batita dapat menggambar wajah, ini menunjukkan perkembangan yang positif dalam menggambar. Ia sudah beranjak dari tahap coret-coret.
Redaksi
Jl. Timbul IVB/1, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta 12630
081385054568
kbtetum@sekolahtetum.org
Tim Penulis
- Nurul Laily Al Arsyadhi
- Endah Widyawati
- Sri Ratna Sugiarti
- Asenih Arsyad
Edisi Berikutnya
Menanamkan Keteraturan
Pada edisi minggu depan kami akan berbagi tentang "Menanamkan Keteraturan". Bagaimana anak usia batita mengenal sebuah keteraturan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.